Potensi Energi Pemuda Bagi PembangunanBangsa dan Negara
Apabila kita melihat sejarah perjuangan
kemerdekaan Indonesia, di mana saat itu kondisi
pemuda Indonesia dalam tekanan yang sangat
besar namun dengan penuh semangat
memberikan apa yang bisa diberikan,
melaksanakan apa yang bisa dilaksanakan.
Pemuda pada masa itu menjadi ujung tombak
dalam mengantarkan bangsa dan negara meuju
kemerdekaannya. Semangat ini yang perlu kita
teladani dan jadikan sebagai inspirasi bagi kita.
Pada masa itu, pemuda Indonesia tetap
bersemangat untuk bisa memberikan kontribusi
bagi tercapainya kemerdekaan walaupun tanpa
dibekali modal harta kekayaan, bahkan tanpa
fasilitas apapun. Semestinya kita, pemuda yang
hidup di era modern saat ini, di mana kita sudah
merdeka dan segala fasilitas telah tersedia, lebih
mampu memberikan kontribusi yang lebih besar
demi meneruskan cita-cita para pendahulu kita
terhadap bangsa dan negara ini.
Di masa sekarang ini, sering kita melihat atau
mendengar banyak pemuda Indonesia melakukan
hal-hal yang buruk, baik terhadap dirinya sendiri,
orang lain, maupun lingkungannya. Jarang sekali
kita melihat atau mendengar pemuda Indonesia
melakukan hal-hal yang baik, terhadap dirinya
sendiri, orang lain, maupun lingkungan
sekitarnya.
Perlu saya tekankan di sini mengapa saya
menggunakan kata "baik" dan "buruk". Kata
"baik" yang saya gunakan merujuk kepada
sesuatu yang benar, bermoralitas tinggi dan
berakhlak mulia, sejalan dengan norma, nilai, dan
kebiasaan masyarakat. Kata "buruk" saya
terjemahkan sebagai sesuatu yang tidak terpuji,
terkutuk, melanggar norma, nilai, dan kebiasaan
masyarakat.
Apa yang terjadi pada pemuda kita di masa kini?
Apakah hal-hal yang baik sudah kalah oleh hal-
hal yang buruk? Rentetan pertanyaan yang selalu
berdengung di telinga kita, pemuda generasi
penerus bangsa.
Potensi energi pemuda bagi pembangunan
bangsa dan negara
Lalu, siapakah pemuda? Menurut Undang-
Undang No 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan,
definisi pemuda adalah "Warga Negara Indonesia
yang memasuki periode penting pertumbuhan
dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas)
sampai 30 (tiga puluh) tahun". Jadi, Warga
Negara Indonesia yang dikategorikan sebagai
pemuda adalah warga negara yang berusia
antara 16-30 tahun.
Pemuda Indonesia di tahun 2013 ini berjumlah
kurang lebih 63 juta, atau sekitar 27 persen dari
proyeksi jumlah penduduk Indonesia tahun 2013
sebesar 242 juta. Suatu potensi yang sangat
besar dan sangat potensial untuk menggerakkan
roda pembangunan bangsa dan negara.
Mereka yang digolongkan sebagai pemuda
adalah tenaga yang produktif. Tenaga produktif
inilah yang berperan sebagai "mesin" penggerak
lajunya roda pembangunan bangsa dan negara.
Tenaga produktif inilah yang mempunyai potensi
energi yang sangat besar untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan mengembangkan sesuatu
yang sudah ada.
Pemuda perlu dididik dan dibina, agar potensi
yang dimilikinya dapat menghasilkan kontribusi
yang positif bagi pembangunan nasional. Oleh
sebab itu, pemuda merupakan aset yang paling
berharga dari suatu bangsa.
Apalah artinya sumber daya alam atau kekayaan
negara yang berlimpah-limpah apabila di
kemudian hari tidak ada generasi penerus yang
dapat mengelolanya. Kita sebagai pemuda,
generasi penerus bangsa harus menyadari hal
ini. Semakin cepat kita sadari, semakin baik.
Semakin banyak pemuda berkarya sejak dini,
semakin baik.
Potensi energi pemuda menghasilkan kontribusi
positif
Kontribusi apa yang dapat pemuda berikan untuk
kemajuan bangsa dan negaranya? Kontribusi
untuk kemajuan sudah tentu merupakan
kontribusi yang positif. Kontribusi positif dapat
dituangkan dalam berbagai bentuk.
Setiap pemuda mempunyai potensi dasar untuk
dapat berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Telah banyak contoh yang dapat kita tiru,
pemuda yang telah sukses dan berprestasi di
bidang ilmiah, kewirausahaan, pembangunan
lingkungan, konservasi alam, dan lain
sebagainya. Tidak semua pemuda yang telah
sukses tersebut mempunyai latar belakang
pendidikan yang tinggi, oleh sebab itu tidak perlu
berkecil hati. Dengan bermodalkan ketekunan
dan motivasi yang tinggi untuk mewujudkan
impian dan cita-cita, kita dapat meraih
kesuksesan dan prestasi.
Selain ketekunan dan motivasi yang tinggi, kita
juga harus selalu mempunyai pemikiran yang
positif. Pemikiran yang positif akan selalu
memandang suatu permasalahan sebagai sebuah
tantangan yang perlu ditemukan solusi
terbaiknya. Pemikiran yang positif juga akan
selalu memandang suatu persoalan itu selalu
mempunyai sisi positif yang bermanfaat bagi
dirinya atau orang lain.
Karakter pemuda yang selalu berpikiran positif
memunculkan energi yang positif pula. Jika
energi positif tersebut diselaraskan dengan sifat
pemuda yang dinamis dapat menghasilkan suatu
kontribusi yang positif.
Diharapkan dari kita sebagai pemuda yang
menjadi tulang punggung bangsa dan negara ini,
dapat memberikan kontribusi positif dalam
bentuk apapun. Implementasi dari kontribusi
positif itu bisa kita mulai dari lingkungan di
sekitar kita. Kita tunjukkan bahwa kita mampu
menjadi seseorang yang berguna, bagi keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara.
Perlu semangat dan kerja keras agar dapat
menekuni apapun yang kita kerjakan. Selain itu,
kita perlu lebih jeli dalam mendapatkan
kesempatan dan peluang untuk maju. Dari
kesempatan dan peluang yang kita dapat, bisa
kita jadikan batu lompatan untuk
mengembangkan kualitas diri kita dalam
memberikan kontribusi yang positif.
Ada pameo asing yang mengatakan, "let’s think
locally, but act globally". Maknanya kurang lebih
menyatakan bahwa mari kita kembangkan yang
ada di sekitar kita, dengan konsep atau
pemahaman yang lebih universal untuk
kemaslahatan orang banyak. Mari kita sesama
pemuda bersama-sama, saling menginspirasi,
samakan visi, bersatu, dan saling bekerja sama
untuk maju bersama. Untuk kepentingan kita
bersama, untuk kepentingan bangsa dan negara
Indonesia. Tetap semangat! Kita harus yakin kita
bisa. Maju terus pantang mundur!!
kemerdekaan Indonesia, di mana saat itu kondisi
pemuda Indonesia dalam tekanan yang sangat
besar namun dengan penuh semangat
memberikan apa yang bisa diberikan,
melaksanakan apa yang bisa dilaksanakan.
Pemuda pada masa itu menjadi ujung tombak
dalam mengantarkan bangsa dan negara meuju
kemerdekaannya. Semangat ini yang perlu kita
teladani dan jadikan sebagai inspirasi bagi kita.
Pada masa itu, pemuda Indonesia tetap
bersemangat untuk bisa memberikan kontribusi
bagi tercapainya kemerdekaan walaupun tanpa
dibekali modal harta kekayaan, bahkan tanpa
fasilitas apapun. Semestinya kita, pemuda yang
hidup di era modern saat ini, di mana kita sudah
merdeka dan segala fasilitas telah tersedia, lebih
mampu memberikan kontribusi yang lebih besar
demi meneruskan cita-cita para pendahulu kita
terhadap bangsa dan negara ini.
Di masa sekarang ini, sering kita melihat atau
mendengar banyak pemuda Indonesia melakukan
hal-hal yang buruk, baik terhadap dirinya sendiri,
orang lain, maupun lingkungannya. Jarang sekali
kita melihat atau mendengar pemuda Indonesia
melakukan hal-hal yang baik, terhadap dirinya
sendiri, orang lain, maupun lingkungan
sekitarnya.
Perlu saya tekankan di sini mengapa saya
menggunakan kata "baik" dan "buruk". Kata
"baik" yang saya gunakan merujuk kepada
sesuatu yang benar, bermoralitas tinggi dan
berakhlak mulia, sejalan dengan norma, nilai, dan
kebiasaan masyarakat. Kata "buruk" saya
terjemahkan sebagai sesuatu yang tidak terpuji,
terkutuk, melanggar norma, nilai, dan kebiasaan
masyarakat.
Apa yang terjadi pada pemuda kita di masa kini?
Apakah hal-hal yang baik sudah kalah oleh hal-
hal yang buruk? Rentetan pertanyaan yang selalu
berdengung di telinga kita, pemuda generasi
penerus bangsa.
Potensi energi pemuda bagi pembangunan
bangsa dan negara
Lalu, siapakah pemuda? Menurut Undang-
Undang No 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan,
definisi pemuda adalah "Warga Negara Indonesia
yang memasuki periode penting pertumbuhan
dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas)
sampai 30 (tiga puluh) tahun". Jadi, Warga
Negara Indonesia yang dikategorikan sebagai
pemuda adalah warga negara yang berusia
antara 16-30 tahun.
Pemuda Indonesia di tahun 2013 ini berjumlah
kurang lebih 63 juta, atau sekitar 27 persen dari
proyeksi jumlah penduduk Indonesia tahun 2013
sebesar 242 juta. Suatu potensi yang sangat
besar dan sangat potensial untuk menggerakkan
roda pembangunan bangsa dan negara.
Mereka yang digolongkan sebagai pemuda
adalah tenaga yang produktif. Tenaga produktif
inilah yang berperan sebagai "mesin" penggerak
lajunya roda pembangunan bangsa dan negara.
Tenaga produktif inilah yang mempunyai potensi
energi yang sangat besar untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan mengembangkan sesuatu
yang sudah ada.
Pemuda perlu dididik dan dibina, agar potensi
yang dimilikinya dapat menghasilkan kontribusi
yang positif bagi pembangunan nasional. Oleh
sebab itu, pemuda merupakan aset yang paling
berharga dari suatu bangsa.
Apalah artinya sumber daya alam atau kekayaan
negara yang berlimpah-limpah apabila di
kemudian hari tidak ada generasi penerus yang
dapat mengelolanya. Kita sebagai pemuda,
generasi penerus bangsa harus menyadari hal
ini. Semakin cepat kita sadari, semakin baik.
Semakin banyak pemuda berkarya sejak dini,
semakin baik.
Potensi energi pemuda menghasilkan kontribusi
positif
Kontribusi apa yang dapat pemuda berikan untuk
kemajuan bangsa dan negaranya? Kontribusi
untuk kemajuan sudah tentu merupakan
kontribusi yang positif. Kontribusi positif dapat
dituangkan dalam berbagai bentuk.
Setiap pemuda mempunyai potensi dasar untuk
dapat berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Telah banyak contoh yang dapat kita tiru,
pemuda yang telah sukses dan berprestasi di
bidang ilmiah, kewirausahaan, pembangunan
lingkungan, konservasi alam, dan lain
sebagainya. Tidak semua pemuda yang telah
sukses tersebut mempunyai latar belakang
pendidikan yang tinggi, oleh sebab itu tidak perlu
berkecil hati. Dengan bermodalkan ketekunan
dan motivasi yang tinggi untuk mewujudkan
impian dan cita-cita, kita dapat meraih
kesuksesan dan prestasi.
Selain ketekunan dan motivasi yang tinggi, kita
juga harus selalu mempunyai pemikiran yang
positif. Pemikiran yang positif akan selalu
memandang suatu permasalahan sebagai sebuah
tantangan yang perlu ditemukan solusi
terbaiknya. Pemikiran yang positif juga akan
selalu memandang suatu persoalan itu selalu
mempunyai sisi positif yang bermanfaat bagi
dirinya atau orang lain.
Karakter pemuda yang selalu berpikiran positif
memunculkan energi yang positif pula. Jika
energi positif tersebut diselaraskan dengan sifat
pemuda yang dinamis dapat menghasilkan suatu
kontribusi yang positif.
Diharapkan dari kita sebagai pemuda yang
menjadi tulang punggung bangsa dan negara ini,
dapat memberikan kontribusi positif dalam
bentuk apapun. Implementasi dari kontribusi
positif itu bisa kita mulai dari lingkungan di
sekitar kita. Kita tunjukkan bahwa kita mampu
menjadi seseorang yang berguna, bagi keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara.
Perlu semangat dan kerja keras agar dapat
menekuni apapun yang kita kerjakan. Selain itu,
kita perlu lebih jeli dalam mendapatkan
kesempatan dan peluang untuk maju. Dari
kesempatan dan peluang yang kita dapat, bisa
kita jadikan batu lompatan untuk
mengembangkan kualitas diri kita dalam
memberikan kontribusi yang positif.
Ada pameo asing yang mengatakan, "let’s think
locally, but act globally". Maknanya kurang lebih
menyatakan bahwa mari kita kembangkan yang
ada di sekitar kita, dengan konsep atau
pemahaman yang lebih universal untuk
kemaslahatan orang banyak. Mari kita sesama
pemuda bersama-sama, saling menginspirasi,
samakan visi, bersatu, dan saling bekerja sama
untuk maju bersama. Untuk kepentingan kita
bersama, untuk kepentingan bangsa dan negara
Indonesia. Tetap semangat! Kita harus yakin kita
bisa. Maju terus pantang mundur!!
0 Response to "Potensi Energi Pemuda Bagi PembangunanBangsa dan Negara"
Post a Comment